Selasa, 21 Juli 2020

YOGĀSANAS DALAM SUSASTRA HINDU (MATERI KELAS XI)

YOGĀSANAS DALAM SUSASTRA HINDU

I.            Pengertian dan Hakikat Yogãsanas

Secara etimologi, kata “Yoga” berasal dari yuj, yang artinya menggabungkan atau hubungan, yakni hubungan yang harmonis dengan obyek Yoga. Dalam patanjali Yogasutra, yang di kutip oleh Tim Fia (2006:6), menguraikan bahwa: “Yogas citta vrtti nirodhah”, Artinya mengendalikan gerak-gerik pikiran atau cara untuk mengendalikan tingkah laku pikiran yang cendrung liar, bias, dan lekat terpesona oleh aneka ragam obyek (yang dihayalkan) memberi nikmat. Obyek keinginan yang dipikirkan memberi rasa nikmat itu lebih sering kita pandang ada di luar diri, maka kita selalu mencari. Bagi sang yogi inilah pangkal kemalangan manusia.

Selanjutnya Peter Rendel (1979: 14), menguraikan bahwa: “kata Yoga dalam kenyataan berarti kesatuan yang kemudian di dalam, bahasa Inggris disebut “Yoke”. Kata “Yogum” dalam bahasa Latinnya berasal dari kata Yoga yang disebut dengan ”Chongual”. Chongual berarti mengendalikan pangkal penyebab kemalangan manusia yang dapat mempengaruhi ”pikiran dan badan, atau rohani dan jasmani”. Kata Yoga diturunkan dari kata yuj (sansekerta), yoke (Inggris), yang berarti ‘penyatuan’ (union). Yoga berarti penyatuan kesadaran manusia dengan sesuatu yang lebih luhur, trasenden, lebih kekal, dan ilahi.

Menurut Panini, Yoga diturunkan dari akar sansekerta yuj yang memiliki tiga arti yang berbeda, yakni: penyerapan, Samadhi (yujyate) menghubungkan (yunakti), dan pengendalian (yojyanti). Namun makna kunci yang biasa dipakai adalah ‘meditasi’ (dhyana) dan penyatuan (yukti) Ali Matius (2010:2). Untuk pelaksanaan Yoga, agama banyak memberikan pilihan dan petunjuk-petunjuk melaksanakan Yoga yang baik dan benar. Hatha Yoga dapat melatih pikiran melalui latihan pernapasan dan meditasi guna membantu pikiran menjadi lebih jernih, meningkatkan konsentrasi, dan rileks sehingga dapat mengurangi ketegangan dan stres. Di dalam latihan Hatha Yoga, ada salah satu unsur bagiannya yang disebut Asanas. Asanas adalah latihan fisik atau olah tubuh dengan melakukan berbagai peregangan untuk melatih kekuatan tubuh dan sebagainya. Melalui Yoga, agama menuntun umatnya agar selalu dalam keadaan sehat jasmani dan rohani. Di samping berbagai petunjuk agama sebagai pedoman pelaksanaan Yoga, sesuatu yang baik berkembang di masyarakat hendaknya juga dapat dipedomani. Dengan demikian, maka pelaksanaan Yoga menjadi selalu eksis di sepanjang zaman.

Yoga merupakan jalan utama dari berbagai jalan untuk kesehatan pikiran dan badan agar selalu dalam keadaan seimbang. Keseimbangan kondisi rohani dan jasmani mengantarkan kita tidak mudah untuk diserang oleh penyakit. Yoga adalah suatu sistem yang sistematis mengolah rohani dan fisik guna mencapai ketenangan batin dan kesehatan fisik dengan melakukan latihan-latihan secara berkesinambungan. Yoga dapat diikuti oleh siapa saja untuk mewujudkan kesegaran rohani dan kebugaran jasmani. Dengan Yoga “Jiwan mukti” dapat diwujudkan. Untuk menyatukan badan dengan alam, dan menyatukan pikiran, yang disebut juga Jiwa dengan Roh yang disebut Tuhan Yang Maha Esa. Bersatunya Roh dengan sumbernya (Tuhan) disebut dengan “Moksha”.

Dalam pelaksanaan Yoga, yang perlu diperhatikan adalah gerak pikiran. Pikiran memiliki sifat gerak yang liar dan paling sulit untuk dikendalikan. Agar terfokus dalam melaksanakan Yoga, ada baiknya dipastikan bahwa pikiran dalam keadaan baik dan tenang. Secara umum Yoga dikatakan sebagai disiplin ilmu yang digunakan oleh manusia untuk membantu dirinya mendekatkan diri kepada Sang Hyang Widhi Wasa. Kata “Yoga” berasal dari bahasa Sansekerta yaitu “yuj” yang memiliki arti menghubungkan atau menyatukan, yang dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai meditasi atau mengheningkan cipta/pikiran, sehingga dapat dimaknai bahwa Yoga itu adalah menghubungkan atau penyatuan spirit individu (jivtman) dengan spirit universal (paramtman) melalui keheningan pikiran.

Ada beberapa pengertian tentang Yoga yang dimuat dalam buku Yogasutra, antara lain sebagai berikut:

1.      Yoga adalah ilmu yang mengajarkan tentang pengendalian pikiran dan badan untuk mencapai tujuan terakhir yang disebut dengan Samadhi.

2.      Yoga adalah pengendalian gelombang-gelombang pikiran dalam alam pikiran untuk dapat berhubungan dengan Sang Hyang Widhi Wasa.

3.      Yoga diartikan sebagai proses penyatuan diri dengan Sang Hyang Widhi Wasa secara terus-menerus (Yogascittavrttinirodhah)

Jadi, secara umum, Yoga dapat didefinisikan sebagai sebuah teknik yang memungkinkan seseorang untuk menyadari penyatuan antara roh manusia individu (atman/jiwatman) dengan Paramtman melalui keheningan pikiran kita.

BAB II YAJÑA DALAM MAHABHARATA

                                 YAJÑA DALAM MAHABHARATA I.             Pengertian dan Hakikat Yajña Menurut etimologi kata Yajña berasa...