Jumat, 27 Maret 2020

Catur Asrama (Materi Agama Hindu Kelas X)


Catur Asrama
       I.   Pengertian

Kata Catur Asrama berasal dari bahasa Sansekerta yaitu dari kata Catur dan Asrama. Catur berarti empat dan kata Asrama berarti tempat atau lapangan ’kerohanian’. Kata ’asrama’ sering juga dikaitkan dengan jenjang kehidupan. Jenjang kehidupan itu berdasarkan atas tatanan rohani, waktu, umur, dan sifat perilaku manusia. Jadi Catur Asrama berarti empat jenjang kehidupan yang berlandaskan petunjuk kerohanian Hindu.
Adanya empat jenjang kehidupan dalam ajaran agama Hindu dengan jelas memperlihatkan bahwa hidup itu diprogram menjadi empat fase dalam kurun waktu tertentu.  Sehingga dapat digariskan bahwa pada umumnya orang yang berada dalam fase pertama dan tidak boleh atau kurang tepat menuruti tatanan hidup dalam fase yang kedua, ketiga, ataupun keempat. Demikian seterusnya diantara satu fase hidup dengan kehidupan berikutnya.

    II.   Bagian-bagian Catur Asrama dan Kewajibannya

Naskah Jawa Kuno yang diberi nama Agastya Parwa menguraikan tentang bagian-bagian Catur Asrama. Dalam kitab Silakrama itu dijelaskan sebagai berikut:
“Catur Asrama ngaranya Brahmacari, Grhastha, Wanaprastha,
Bhiksuka, Nahan tang Catur Asrama ngaranya”
(Sīlakrama hal 8).
Terjemahan:
Yang bernama Catur Asrama adalah Brahmacari, Grhastha, Wanaprastha, dan Bhiksuka.

1.      Brahmacari
Brahmacari terdiri atas dua kata yaitu kata Brahma dan kata cari. Kata Brahma berarti ilmu pengetahuan atau pengetahuan suci. Kata cari berarti tingkah laku dalam mencari atau mengejar ilmu pengetahuan. Jadi Brahmacari berarti tingkatan hidup bagi orang yang sedang menuntut ilmu pengetahuan. Brahmacari atau Brahmacarya dikenal juga dengan istilah hidup aguron-guron atau Asewaka guru. Dalam istilah Jawa kuno disebut dengan lapangan hidup asrama, yaitu tempat penampungan bagi siswa yang sedang menuntut ilmu. Di dalam tingkatan Brahmacari ini guru mendidik para siswa atau murid dengan petunjuk kerohanian, kebajikan, amal, pengabdian dan semuanya itu didasari oleh Dharma (kebenaran).
Demikian juga Brahmacari merupakan pondasi/dasar untuk menempuh tingkat dan jenjang kehidupan lainnya seperti Grhastha (berumah tangga) wanaprastha dan Biksuka lapangan atau tingkat hidup pada masa menuntut ilmu ini. Siswa tidak boleh melakukan perkawinan. Jadi hubungan seksual itu sangat dilarang. Namun setelah tamat masa Brahmacari tersebut, menurut pandangan sosiologi dalam masyarakat Hindu, maka dilanjutkan dengan kehidupan jenjang yang kedua yaitu Grhastha hidup berumah tangga/suami istri.
Dengan adanya hubungan sosiologis tersebut maka tingkat hidup Brahmacari itu dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu:
1)      Sukla Brahmacari
Sukla Brahmacari yaitu orang yang tidak kawin sejak dari kecil sampai tiba ajalnya atau mati. Orang yang melaksanakan Sukla Brahmacari dengan sungguhsungguh maka dalam ingatannya tidak ada terlintas nafsu seks dan beristri. Kesadaran melaksanakan Sukla Brahmacari ini memang tumbuh dari getaran batin dan hatinya yang suci murni. Bukan disebabkan karena menderita penyakit kelamin (impoten) dan lain sebagainya (Silakrama halaman 32).
2)      Sawala Brahmacari
Sawala Brahmacari ialah orang yang kawin beristri atau bersuami hanya sekali saja. Selanjutnya tidak akan kawin lagi, walaupun suami atau istrinya meninggal dunia. Dalam hidupnya mereka sudah bertekad hanya kawin sekali saja. Dalam Silakrama hal. 32 disebutkan “Sawala Brahmacari namanya bagi orang yang hanya kawin satu kali, tidak kawin lagi. Bila mendapat halangan salah satu meninggal, maka ia takkan kawin lagi hingga datang ajalnya. Demikianlah yang namanya Sawala Brahmacari.”
3)      Tṛṣṇa (Krsna) Brahmacari
Tṛṣṇa Brahmacari berarti kawin lebih dari satu kali yaitu sampai batas maksimal empat kali. Keempat istri-istri yang dikawini itu adalah istri yang sah menurut hukum, baik hukum agama maupun perundang-undangan yang ada. Tṛṣṇa Brahmacari ini dapat dilakukan apabila:
  1.        Istri yang pertama tidak dapat melahirkan keturunan. Demikian juga istri yang kedua juga tidak melahirkan anak-maka seorang suami bisa kawin lagi sampai batasnya empat.
  2.    Istri tidak dapat melaksanakan tugas sebagaimana mestinya (sakit yang tak dapat disembuhkan).

Yang harus diperhatikan tiap pengambilan istri yang baru, harus seizin istri-istri yang terdahulu demi menjaga ketenteraman dan kerukunan rumah tangga. Dalam hal ini suami harus dapat memenuhi kebutuhan dalam keluarga sehingga benar-benar dapat mencerminkan keluarga yang sejahtera dan bahagia. Tetapi kalau Trsna (Krsna) Brahmacari itu dilakukan atas dorongan nafsu untuk kepuasan (kama), maka orang semacam itu tidak dapat disebut Trsna Brahmacari. Walaupun dalam Tṛṣṇa Brahmacari disebutkan boleh kawin lebih dari satu kali, namun ada aturan yang harus ditaati agar ketenteraman rumah tangga tetap dapat terbina. Aturan atau syarat-syarat yang harus ditaati bagi yang mau menjalankan kehidupan Tṛṣṇa Brahmacari adalah:
  1.         Mendapatkan persetujuan dari istri/istri-istrinya.
  2.         Suami harus bersifat adil terhadap istri-istrinya secara lahir dan batin.
  3.         Suami sebagai seorang ayah harus dapat berlaku adil terhadap anak-anak yang dilahirkan.

Kewajiban dalam Brahmacari:
Sebagai seorang siswa yang sedang menuntut ilmu pengetahuan ia harus taat terhadap petunjuk dan nasihat yang diajarkan oleh guru yang mengajarnya. Dalam ajaran agama Hindu kita mengenal adanya empat guru, yang disebut dengan Catur Guru, yaitu:
a.       Guru Swadyaya, yaitu Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Mahaesa).
b.      Guru Rupaka, yaitu orang tua (Ibu dan Bapak) yang melahirkan dan membesarkan kita.
c.       Guru Pangajian, yaitu guru yang mendidik dan mengajar di sekolah.
d.      Guru Wisesa, yaitu pemerintah.
Kewajiban terhadap Guru Swadyaya:
Adapun kewajiban sebagai seorang siswa terhadap Guru Swadyaya tersebut, harus taat terhadap segala petunjuk dan ajaran-Nya dan cara sujud bakti memujanya. Hyang Widhi Wasa sebagai guru dari alam semesta beserta isinya, sering digelari dengan sebutan “Dewa Guru” atau Sang Hyang Paramesti Guru. Berguru ke hadapan Tuhan dapat dilakukan dengan cara mentaati ajaran suci yang telah diwahyukan melalui para maharesi. Setiap hari kita harus mendekatkan diri pada Beliau sebagai Guru dari semua guru. Dalam hubungan ini kita manusia adalah murid dari Sang Hyang Widhi (Tuhan), yang sering disebut dengan “Brahmacarin”. Brahman artinya Tuhan. Carin artinya berguru. Jadi berguru kepada Tuhan.
Amal baik atau perbuatan dosa yang dilakukan selama berguru kepada Hyang Widhi hasilnya berupa subha dan asubha karma. Subha asubha karma ini dapat diterima hasilnya berupa:
a.  Sancita Karmaphala, yaitu hasil perbuatan pada waktu kehidupannya yang lalu, baru dapat dinikmati pada kehidupannya sekarang ini.
b. Prarabda Karmaphala, yaitu perbuatan pada waktu kehidupan sekarang, langsung dapat dinikmati sekarang juga.
c.  Kriymana Karmaphala, yaitu hasil perbuatan pada kehidupan sekarang, tapi belum sempat dinikmati dalam kehidupan sekarang ini, sehingga dapat dinikmati pada kehidupan yang akan datang.
Kewajiban kepada Guru Rupaka:
Guru Rupaka ialah orang tua (Ibu dan Bapak) yang mengadakan atau yang ngerupaka kita. Adapun kewajiban kita kepada Guru Rupaka berdasarkan pada adanya Tiga hutang yang dimiliki oleh seorang anak terhadap orang tuanya yang patut dibayar untuk memenuhi darma baktinya terhadap orang tua sebagai guru rupaka yang terdapat dalam Sarasamuccaya sloka 242, yaitu:
1)      Śarīra kṛta, yaitu hutang badan (sarira data).
2)    Annadatta, yaitu hutang budhi karena orang tualah yang memberikan makan, minum, pakaian, pendidikan, dan lain sebagainya.
3)      Praṇadatta, yaitu hutang jiwa dalam arti pemeliharaan atau kelanjutan hidup.
Dengan memperhatikan hutang tersebut di atas, maka seorang anak berusaha melakukan “Swadharmanya” dengan rela hati melayani segala keperluan orang tuanya. Selanjutnya seorang anak berkewajiban memberikan atau mengorbankan harta benda, tenaga dan pikirannya untuk kebahagiaan orang tuanya. Malahan lebih dari itu seorang anak ihklas mengorbankan jiwa dan raganya demi untuk berbakti pada orang tua. Di samping itu masih ada suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang anak terhadap leluhurnya yaitu melaksanakan upacara Pitra Yadnya. Namun yang paling penting pembayaran hutang pada orang tua adalah pada waktu orang tua masih hidup, yaitu dengan jalan membuat bahagia hati orang tuanya.
Dengan memperhatikan Sarasamuccaya sloka 241, maka pahala yang diperoleh oleh orang yang hormat pada orang tua ialah ada empat hal yaitu:
a.       Kerti yaitu kemasyuran yang baik.
b.      Yusa yaitu panjang umur.
c.       Bala yaitu kekuatan.
d.      Yasa yaitu jasa atau penghargaan.
Kewajiban kepada Guru Pengajian:
Yang dimaksud dengan Guru Pengajian ialah guru yang mengajarkan ilmu pengetahuan yang memberi pendidikan tertentu, di sekolah maupun di asrama. Seorang murid tidak boleh menjelek-jelekkan atau menghina guru. Hal ini disebut dengan istilah alpaka Guru (menentang guru), siswa (murid) harus taat dan menuruti nasihat serta ajaran-ajaran Guru Pengajian.
·         Umur untuk belajar (Brahmacari)
Kitab Dharmasastra oleh Rsi Yajnawalkya menyatakan bahwa umur untuk mulai belajar adalah umur semasih kanak-kanak yakni umur lima tahun dan selambat-lambatnya umur delapan tahun. Pada umur delapan tahun seorang anak harus sudah menikmati masa belajar melalui proses belajar mengajar. Sedangkan kitab Grihya Sutra menyatakan bahwa masa belajar berlangsung jangan sampai melampaui batas umur 24 tahun. Ini berarti setelah berumur 24 tahun seseorang sudah semestinya mempersiapkan diri untuk memasuki masa hidup Grhasta. Dalam kitab Niti Sastra ada dijelaskan seorang yang berumur di atas 20 tahun sudah dinyatakan dewasa dan wajib memikirkan masa hidup berikutnya.
·         Tata tertib pada masa belajar
a.       Siswa wajib taat dan bakti pada catur guru (guru susrusa).
b.      Siswa harus hidup sederhana.
c.       Berpakaian bersih, rapi, sopan dan sederhana.
d.      Makan sederhana (aharalaghawa).
e.       Siswa harus bisa dan biasa hidup jujur.
f.       Tidur secukupnya dan sepatutnya.
g.      Tidak menghibur diri berlebih-lebihan (liar),
h.      Tidak kawin selama masa belajar.
·         Upacara dalam masa belajar
Sebelum mengikuti dan menerima materi pelajaran, seorang calon siswa terlebih dahulu diupacarai yang disebut upacara Upanayana. Adapun maksud upacara tersebut adalah untuk membersihkan pribadi siswa agar ilmu kesucian yang diterimanya dapat menetap dengan harmonis pada dirinya. Demikian pula pada saat mengakhiri masa pendidikan maka semua siswa diupacarai lagi dengan upacara Samawartana. Mengenai maksud upacara ini ialah untuk menguatkan penempatan ilmu pada pribadi siswa agar ilmu yang diperolehnya selama belajar benar-benar dikuasai dan dapat menolong hidupnya.
Kewajiban kepada Guru Wisesa (Pemerintah)
Guru Wisesa ialah pemerintah yang sah. Sebagai seorang siswa, dan sekaligus juga merupakan bagian dari anggota masyarakat maka kita harus menghormati dan menjunjung tinggi martabat bangsa, negara, dan pemerintahannya.
2.      Gṛhaṣtha
Gṛhaṣtha ialah tingkat kehidupan pada waktu membina rumah tangga yaitu sejak kawin. Kata Grha berarti rumah atau rumah tangga. “Stha (stand) artinya berdiri atau membina. Tingkat hidup Gṛhaṣtha yaitu menjadi pimpinan rumah tangga yang bertanggung jawab penuh baik sebagai anggota keluarga maupun sebagai anggota masyarakat serta sekaligus sebagai warga negara jenjang kehidupan. Grhastha dapat dilaksanakan apabila keadaan fisik maupun psikis dipandang sudah dewasa dan bekal pengetahuan sudah cukup memadai.
Setelah memasuki tingkat hidup Grhastha, bukan berarti masa belajar atau menuntut ilmu itu berakhir sampai disitu saja. Belajar tidak mengenal batas usia. Belajar berlangsung selama hayat dikandung badan. Maka orang mengatakan masa muda adalah masa belajar. Hal ini mengandung arti bahwa tidak ada istilah tua dalam hal belajar. Karena ilmu pengetahuan itu sifatnya berkembang terus. Ilmu yang didapatkan dalam jenjang Brahmacari itu lebih diperdalam serta ditingkatkan lagi setelah menginjak hidup berumah tangga (Gṛhaṣtha). Dalam hidup berumah tangga ini ada beberapa kewajiban yang perlu dilaksanakan yaitu:
a.       Melanjutkan keturunan
b.      Membina rumah tangga
c.       Bermasyarakat
d.      Melaksanakan Pañca Yajña
Untuk itu maka dalam jenjang kehidupan ini masalah artha dan kama menduduki tujuan utama, dengan berlandaskan darma (kebenaran).
Menurut undang-undang Perkawinan yaitu UU. No. 1 Tahun 1974 bahwa suami dan istri masing-masing memikul kewajiban yang luhur untuk menegakkan rumah tangga yang menjadi sendi dasar dari susunan masyarakat. Secara garis besarnya kewajiban-kewajiban tersebut adalah:
a.       Hak dan kedudukan suami istri dalam pergaulan kehidupan dalam masyarakat adalah seimbang.
b.      Masing-masing pihak berhak untuk melakukan perbuatan hukum.
c.       Suami sebagai kepala rumah tangga dan istri sebagai ibu rumah tangga.
d.    Suami istri wajib saling cinta mencintai, hormat menghormati, dan saling memberikan bantuan secara lahir dan batin.
Hidup suami istri merupakan suatu keharmonisan dan kesatuan hidup lahir dan batin. Hal ini disimbulkan sebagai ardanaraswari yaitu persatuan antara laki dan perempuan dalam satu badan.
Garis-garis besar mengenai kewajiban Suami-Istri dicantumkan dalam Kitab Manavadharmasastra Bab. IX mulai dari pasal 1 sampai dengan pasal 103. Menurut kitab suci Hindu (Weda Smerti) seorang suami berkewajiban:
a.       Melindungi istri dan anak-anaknya. la harus mengawinkan anaknya kalau sudah waktunya.
b.   Menugaskan istrinya untuk mengurus rumah tangga dan urusan agama dalam rumah tangga ditanggung bersama.
c.       Menjamin hidup dengan memberi nafkah kepada istrinya bila akan pergi keluar daerah.
d.    Memelihara hubungan kesucian dengan istri, saling percaya mempercayai, memupuk rasa cinta dan kasih sayang serta jujur lahir batin. Suka dan duka dalam rumah tangga ditanggung bersama sehingga terjaminnya kerukunan dan keharmonisan.
e.  Menggauli istrinya dan mengusahakan agar tidak terjadi perceraian dan masing-masing tidak melanggar kesucian.
f.   Tidak merendahkan martabat istri. Janganlah terlalu cemburuan, yang menyebabkan timbulnya percekcokan dan perceraian dalam keluarga.
Di samping kewajiban suami menurut Weda Smerti, ditetapkan pula pokok kewajiban istri, sebagai timbal balik dari kewajiban suaminya. Kewajibannya ini meliputi kewajiban sebagai seorang istri dan kewajiban sebagai wanita dalam rumah tangga. Adapun kewajibannya itu adalah:
a.  Sebagai seorang istri dan sebagai seorang wanita hendaknya selalu berusaha tidak bertindak sendiri-sendiri. Setiap rencana yang akan dibuat harus dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan suami.
b.    Istri harus pandai membawa diri dan pandai pula mengatur dan memelihara rumah tangga, supaya baik dan ekonomis.
c.  Istri harus setia pada suami dan pandai meladeni suami dengan hati yang tulus ikhlas serta menyenangkan.
d.    Istri harus dapat mengendalikan pikiran, perkataan, dan tingkah laku dengan selalu berpedoman pada susila. la harus dapat menjaga kehormatan dan martabat suaminya.
e.     Istri harus dapat memelihara rumah tangga, pandai menerima tamu, dan meladeni dengan sebaik-baiknya.
g.      Istri harus setia dan jujur pada suami, dan tidak berhati dua.
h.      Hemat cermat dalam menggunakan harta kekayaan, tidak berfoya-foya, dan boros.
i.     Tahu dengan tugas wanita, rajin bekerja, merawat anak dan meladeni kepentingan semua keluarga. Berhias diwaktu perlu.
3.      Wanaprastha
Wanaprastha terdiri dari dua rangkaian kata Sansekerta yaitu wana artinya pohon kayu, hutan semak belukar dan prastha artinya berjalan/berdoa paling depan dengan baik. Pengertian Wanaprastha dimaksudkan berada dalam hutan, mengasingkan diri dalam arti menjauhi dunia ramai secara perlahan-lahan untuk melepaskan diri dan keterikatan duniawi. Dalam upaya melepaskan diri yang dimaksud adalah berusaha membatasi dan mengendalikan diri dari unsur Triguna yaitu sifat Rajas dan Tamas, agar dalam Satwam kerohaniannya lebih mantap dan diberkahi oleh Hyang Widhi sebagai tujuannya menjadi lebih dekat.
Tingkatan hidup Wanaprastha merupakan persiapan diri mengurangi keterikatan dan keterlibatan dengan kehidupan duniawi. Dalam kehidupan sehari-hari tingkatan hidup Wanaprastha ini dapat dilaksanakan setelah anak kita dewasa semua bebas dari tanggungan. Pada masa kehidupan Wanaprastha ini, tanggung jawab rumah tangga dan kewajiban-kewajiban selaku anggota masyarakat, diambil alih oleh anak dan cucu. Pusat perhatian pada jenjang ini adalah mengarah pada kenikmatan rohani yang bersifat abadi yaitu Moksa dan tidak terikat lagi dengan Artha dan Kama.
Adapun manfaat menjalankan hidup Wanaprastha adalah:
a)      Untuk mencapai ketenangan rohani.
b)  Memanfaatkan sisa-sisa kehidupan di dunia ini untuk mengabdi dan berbuat amal kebajikan kepada masyarakat umum.
c)      Melepaskan segala keterikatan terhadap duniawi.
Masa yang baik untuk mulai menempuh hidup sebagai seorang Wanaprastha adalah setelah berusia kurang lebih 60 tahun ke atas. Karena pada usia seperti itu, anak-anaknya sudah dapat hidup mandiri. Bagi seorang pegawai negeri ia sudah pensiun sehingga ia sudah lepas dan bebas dari tugas dinasnya. Maka menempuh hidup Wanaprastha bagi setiap orang tidak sama usianya, karena tingkat sosial ekonomis tiap-tiap orang adalah berbeda.
4.      Bhiksuka/Sanyasin
Bhiksuka juga sering disebut Sanyasin (dimaksudkan meninggalkan keduniawiaan dan hanya mengabdi kepada Hyang Widhi dengan memperluas ajaran-ajaran kesucian). Kata Bhiksuka berasal dari kata Bhiksu, sebutan untuk pendeta Buddha. Bhiksu artinya meminta-minta (dimaksudkan ia tidak boleh mempunyai apa-apa dalam pengabdiannya pada Hyang Widhi dan untuk makannya pun ditanggung oleh murid-murid pengikutnya ataupun umatnya sendiri). Bhiksuka ialah tingkat kehidupan yang lepas dari ikatan keduniawian dan hanya mengabdikan diri kepada Hyang Widhi dengan jalan menyebarkan ajaran-ajaran kesusilaan.
Bagi orang yang telah menjalankan hidup Bhiksuka, akan mencerminkan suatu sifat dan tingkah laku yang baik serta bijaksana. Seorang Bhiksuka akan selalu memancarkan sifat-sifat yang menyebabkan orang lain menjadi bahagia. Dia akan tetap menyebarkan angin kesejukan, angin kebenaran, tidak mudah diombang-ambing oleh gelombang kehidupan duniawi. Dia telah mampu menundukkan musuh-musuh yang ada dalam dirinya, seperti Sad Ripu, Sapta Timira, Sad Atatayi dan Tri Mala.
Sad Ripu
Sad Ripu adalah enam macam musuh yang ada dalam setiap diri manusia. Musuh-musuh ini perlu dikendalikan dari diri kita, sehingga dapat menerapkan kehidupan Bhiksuka dengan baik. Adapun keenam musuh tersebut sebagai berikut:
a.       Kama artinya hawa nafsu
b.      Lobha artinya loba/tamak.
c.       Krodha artinya kemarahan
d.      Moha artinya kebingungan
e.       Mada artinya kemabukan
f.       Matsarya artinya iri hati
Sapta Timira
Sapta Timira artinya tujuh kegelapan. Yang dimaksud dengan tujuh kegelapan ialah tujuh hal yang menyebabkan pikiran orang menjadi gelap. Kegelapan pikiran ini dapat menimbulkan tingkah laku yang jelek dan menyimpang dari ajaran agama. Ketujuh kegelapan itu adalah:
a.       Surupa artinya kecantikan atau ketampanan
b.      Dhana artinya kekayaan
c.       Guna artinya kepandaian
d.      Kulina artinya keturunan
e.       Yowana artinya masa muda
f.       Sura artinya minuman keras
g.      Kasuran artinya keberanian
Sad Atatayi
Sad Atatayi artinya enam macam pembunuh kejam. Keenam pembunuh ini adalah:
a.       Agnida artinya membakar milik orang lain
b.      Wisada artinya meracun
c.       Atharwa artinya melakukan ilmu hitam
d.      Satraghna artinya mengamuk
e.       Dratikrama artinya memperkosa
f.       Raja pisuna artinya memfitnah
Tri Mala
Tri mala artinya tiga macam perbuatan kotor yaitu:
a.       Kasmala yaitu perbuatan yang hina dan kotor.
b.      Mada yaitu perkataan, pembicaraan yang dusta dan kotor.
c.       Moha yaitu pikiran perasaan yang curang dan angkuh.

Sumber:
Sudirga, Ida Bagus dkk. 2014. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Untuk Siswa SMA/SMK Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

200 komentar:

  1. Nama : Luh Putu Intan Saraswati
    No : 26
    Kelas : X MIPA 6

    BalasHapus
  2. Nama : Kadek Sinta Maharani Dewi
    No : 23
    Kls : X IPS 4

    BalasHapus
  3. Nama:Anak Agung Istri Arundhati Aiswara
    No: 02
    Kls: X MIPA 6

    BalasHapus
  4. Nama : Anak Agung Gede Agung Andika Wikrama
    No : 01
    Kelas : X MIPA 6

    BalasHapus
  5. Nama : I Made Bayu Oka Pramana
    Absen : 13
    Kelas : X MIPA 6

    BalasHapus
  6. Nama : Gede Pradnya Wibaw
    Absen: 08
    Kelas: X MIPA 6

    BalasHapus
  7. Nama :Putu Rendy Adyasta Karmasantana
    Absen :39
    Kelas :X MIPA 6

    BalasHapus
  8. Nama : Kadek Winata Kusuma
    No.Absen : 19
    Kelas : X MIPA 6

    BalasHapus
  9. Nama:Anak Agung Mirah Meika Dewi
    No.Absen:03
    Kelas:X MIPA 6

    BalasHapus
  10. Nama : I Putu Adi Satria W
    No : 15
    Kelas: X MIPA 6

    BalasHapus
  11. Nama: Ni Made Riska Cahyani
    No :34
    Kelas:X Mipa 6

    BalasHapus
  12. Nama : I Nyoman Arya Nugraha Wicaksana
    Absen: 14
    Kelas: X MIPA 6

    BalasHapus
  13. Nama : Ni Kadek Melani Sari
    No : 28
    Kelas : X IPS 4

    BalasHapus
  14. Nama: I gusti agung chintya anindya mantara
    no:10
    kelas: x ips 4

    BalasHapus
  15. Nama : I Dewa Gede Agung Cahya Palguna
    No : 12
    Kelas : X Mipa 6

    BalasHapus
  16. Nama : Ni Nyoman Gayatri Wirasetia Prema Wiharini
    No : 37
    Kelas : X IPS 4

    BalasHapus
  17. Nama:Ida Ayu Gede Dian Maharani
    No: 18
    Kelas:X Ips 4

    BalasHapus
  18. Nama:Ni Putu Desya Maharani
    No:36
    Kelas:X MIPA 6

    BalasHapus
  19. Nama: Anak Agung Sagung Putri Jambe Kencana Wisesa
    No: 02
    Kelas: X IPS 4

    BalasHapus
  20. Nama:Ni Made Candrawati
    No:33
    Kelas:X Mipa 6

    BalasHapus
  21. Nama : Made Wijaya Kumara Dwikananda
    No : 28
    Kelas : X Mipa 6

    BalasHapus
  22. Nama. : Ni Kadek Devy Pradnyadewi
    No. : 30
    Kelas :X MIPA 6

    BalasHapus
  23. Nama : Luh Made Viviana Tresna Putri
    No : 25
    Kelas : X MIPA 6

    BalasHapus
  24. Nama:Gede Vemasse Vany Nugraha
    No:9
    Kelas:X MIPA 6

    BalasHapus
  25. Nama : Gusti Agung Ayu Kusuma Gayatri
    No : 11
    Kelas : X MIPA 6

    BalasHapus
  26. Nama : Putu Intan Puspita Sari
    No : 39
    Kelas: X IPS 4

    BalasHapus
  27. Nama: Ni Made Asti Kusuma Nardani
    Absen: 30
    Kelas:X IPS 4

    BalasHapus
  28. Nama:Dewa Ayu Triadinda Cahya Subandi
    Absen:04
    Kelas: XIPS4

    BalasHapus
  29. Nama:Dewa Ayu Triadinda Cahya Subandi
    Absen:04
    Kelas: XIPS4

    BalasHapus
  30. Nama : Gede Permana Putra
    Absen : 07
    Kelas : X MIPA 6

    BalasHapus
  31. Nama: I kadek krisna saputra
    Absen: 13
    Kelas: X IPS 4

    BalasHapus
  32. Nama : I Kadek Wahyu Satyanugraha
    Kelas : X IPS 4
    No : 14

    BalasHapus
  33. Nama : Ni Luh Sri Wulandari
    No : 32
    Kelas: X Mipa 6

    BalasHapus
  34. Nama : Ni Made Indah Dwi Diarasita
    No : 33
    Kelas : X IPS 4

    BalasHapus
  35. Nama : Ni Nyoman Cindy Trisnadewi
    No :36
    Kelas : 10 IPS 4

    BalasHapus
  36. Nama:Kadek Ayu Dwi Denika Mulia

    No:21

    Kelas:X Ips 4

    BalasHapus
  37. Nama:Ni Made Deas Mutia Ratih
    Absen:32
    Kelas:X Ips 4

    BalasHapus
  38. Nama : I Gede Putu Satya Iswara
    No. Absen : 8
    Kelas : X IPS 4

    BalasHapus
  39. Nama : Kadek Dwi Ananta Putra
    Absen : 18
    Kelas : X MIPA 6

    BalasHapus
  40. Nama: Ni Kadek Tari Dwita Purnamasari
    Kls: X Ips 4
    No.absen: 42

    BalasHapus
  41. Nama:I Kadek Agus Antara
    No:11
    Kelas:X IPS 4

    BalasHapus
  42. Nama: I Putu Ryan Krisna Pratama Putra
    Kelas: X IPS 4
    No: 17

    BalasHapus
  43. Nama : Ida Ayu Putu Nia Pithaloka Devi
    No :17
    Kelas :X mipa 6

    BalasHapus
  44. Nama: Kadek Widnyana Putra
    No: 19
    Kls: X Mipa 8

    BalasHapus
  45. Nama: I Gusti Ngurah Agung Wiradarma
    No: 09
    Kelas: X MIPA 8

    BalasHapus
  46. Nama: Putu Reika Widyastiti Dewi Maharani
    No: 32
    Kelas: X MIPA 8

    BalasHapus
  47. Nama : A.A AYU RATIH EKA ISWARI
    KELAS : X MIPA 8
    ABSEN : 01

    BalasHapus
  48. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  49. Nama :Ni Luh Putu Mega Paramitha
    Kelas: X Mipa 8
    No. : 23

    BalasHapus
  50. Nama : I Gusti Ayu Kyra Raynita
    No : 11
    Kelas : X MIPA 8

    BalasHapus
  51. Nama: Ni Putu Nadia Puspita Dewi
    No:27
    Kelas: X MIPA 8

    BalasHapus
  52. Nama : I Putu Wahyudi Putra
    No : 38
    Kls : X MIPA 8

    BalasHapus
  53. Nama : ni putu anindya cayadewi
    No. : 26
    Kelas:x mipa 8

    BalasHapus
  54. Nama : Ni Luh Putu Nia Angelina W.
    No : 24
    Kelas : X Mipa 8

    BalasHapus
  55. Nama:Made Aditya Kusuma Dwiputra
    No: 21
    Kelas: X MIPA 8

    BalasHapus
  56. Nama: I Dewa Gede Andika Kusuma Wibawa
    No: 08
    Kelas: X MIPA 8

    BalasHapus
  57. Nama: Ni Made Dwi Eriyani
    No:25
    Kelas: X MIPA 8

    BalasHapus
  58. Nama: Ni Made Dwi Erikayani
    No: 25
    Kelas: X MIPA 8

    BalasHapus
  59. Nama:Putu Putri Prima Maharani
    No:31
    Kelas:x Mipa 8

    BalasHapus
  60. Nama : I Made Adiguna Arya Riastha
    No : 13
    Kelas :X MIPA 8

    BalasHapus
  61. Nama: Putu Larasati Adistika dewi
    No: 38
    Kelas: X MIPA 6

    BalasHapus
  62. Nama: Gusti Agung Ayu Ananda Daniswari
    No: 10
    Kelas: X MIPA 6

    BalasHapus
  63. Nama: Ni Komang Bintang Kemala Dewi
    Kelas: X MIPA 6
    No: 31

    BalasHapus
  64. Nama :Putu Wahyou Widiadnyana
    No :35
    Kelas:X MIPA 8

    BalasHapus
  65. Nama:Ketut Krisna Maharadita Widia
    No:39
    Kelas:X MIPA 8

    BalasHapus
  66. Nama: Kadek Regina Kusuma Pratiwi
    No: 18
    Kelas: X MIPA 8

    BalasHapus
  67. Nama:Bayu Aditya
    No:06
    Kelas:X MIPA 8

    BalasHapus
  68. Nama: Putu Rio Adi Prasetya
    No: 33
    Kelas: X Mipa 8

    BalasHapus
  69. Nama : A.A Indi Kusuma Putra
    No : 02
    Kelas: X MIPA 8

    BalasHapus
  70. Nama: Kadek Radia Sumantara
    No:17
    Kelas: X MIPA 8

    BalasHapus
  71. Nama : Ni Nyoman Fanny Cantika Putri
    No : 31
    Kelas : X IPS 4

    BalasHapus
  72. NAMA:I PUTU ADI SATRIA LAKSAMANA
    NO:15
    KEPAS:X MIPA 8

    BalasHapus
  73. NAMA:Ni Komang Laksmi Dewi
    NOMER:22
    KELAS:X MIPA8

    BalasHapus
  74. NAMA: IDA BAGUS MADE YUDHA ARI SEDANA
    NO: 16
    KELAS: X MIPA 8

    BalasHapus
  75. Nama :Putu Natalia Dewi
    No :30
    Kelas :X MIPA 8

    BalasHapus
  76. Nama : PUTU TIO LOVAN
    No : 34
    Kelas : X MIPA 8

    BalasHapus
  77. Nama : Putu Fere Septiyan Eka A
    No : 29
    kelas : X MIPA 8

    BalasHapus
  78. Nama:Komang Gde Dalem Carmaputra
    No:24
    Kelas:X MIPA 6

    BalasHapus
  79. Nama: komang anggi vebiyanti
    No: 22
    kelas: X Mipa 6

    BalasHapus
  80. Nama : pande putu dedik krisnanda
    No : 37
    Kls : X Mipa 6

    BalasHapus
  81. Nama : Komang Gde Dalem Carmaputra
    Kelas: X MIPA 6
    No : 24

    BalasHapus
  82. Nama : Putu Emma Felysia Rupiani
    No : 28
    Kelas :X Mipa 8

    BalasHapus
  83. Nama : Made Krisna Danendra
    No : 27
    Kelas : X MIPA 6

    BalasHapus
  84. Nama : Putu Komala Ariatna
    No : 40
    Kelas : X IPS 2

    BalasHapus
  85. Nama : Ni Komang Intan Pradnya D
    No: 32
    Kelas: X IPS 2

    BalasHapus
  86. Nama : Ni Putu Artini
    No : 35
    Kelas : X IPS 2

    BalasHapus
  87. Nama: I Gede Nanda Jaya Pratama
    NO: 15
    Kelas: X IPS 2

    BalasHapus
  88. Indah setya febrianty
    No 43
    X ips 2

    BalasHapus
  89. Gede Khrisna Putra Endriawan
    NO:10
    KLS:X IPS 3

    BalasHapus
  90. Nama:A.A.ERIK DHARMA PUTRA
    No:1
    Kelas: X IPS 3

    BalasHapus
  91. Nama : Ayu Made Kartika Maharani
    No : 05
    Kls : X IPS 2

    BalasHapus
  92. Nama: Gusti Ayu Made Dwita Putri Adnyani Sari
    No: 09
    Kelas: X IPS 2

    BalasHapus
  93. Nama : komang ari saputra
    No :26
    Kelas: X IPS 4

    BalasHapus
  94. Nama: Ni Komang Alit Prameswari Atmaja
    No: 31
    Kls: X IPS 2

    BalasHapus
  95. Nama : I Dewa Ayu Sutji Kiran Tirtawati Risnayasani
    No : 11
    Kls : X IPS 2

    BalasHapus
  96. Nama: Ni Putu Putri Puspitasari
    No : 36
    Kelas : X IPS 2

    BalasHapus
  97. Nama : A. A. Ngr. Agung Bayu Prabawa
    No : 6
    Kelas : X ips.3

    BalasHapus
  98. Nama:A.A Istri Cintya Prabandari
    No.absen:03
    Kelas:X IPS 2

    BalasHapus
  99. Nama : Nyoman Basya Jelita Dissa Lana
    N o : 38
    Kelas : X IPS 2

    BalasHapus
  100. Nama : Komang Ayu Sonia Antartika
    No : 27
    Kelas : X IPS 4

    BalasHapus
  101. Nama: Anak Agung Dwi Yuli Andari
    No:04
    Kelas: X IPS 3

    BalasHapus
  102. Nama: Rinatya Dewi
    No: 42
    Kelas: X IPS 3

    BalasHapus
  103. Nama: Putu Intan Purnama Sari
    No:40
    Kelas:X IPS 3

    BalasHapus
  104. Nama : Made Widi Wulandari
    Kelas: X IPS 3
    No : 33

    BalasHapus
  105. Nama: Nyoman Miming Octara
    No: 38
    Kelas: X IPS 3

    BalasHapus
  106. Nama:Putu Ayu Mutiara Maharani
    No:39
    Kls:X IPS2

    BalasHapus
  107. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  108. nama : ni made nova mahadewi
    no : 36
    kelas: x ips 3

    BalasHapus
  109. Nama: Made Ega Dhurandhara Gautama
    No: 29
    Kelas: X IPS 3

    BalasHapus
  110. Nama:Kadek Risma Devina Pramesti
    No:22
    Kelas:X IPS2

    BalasHapus
  111. Nama:A.A Ngurah Adi Wijaya
    No :01
    Kels:X IPS 2

    BalasHapus
  112. NAMA:I Made Sugiantara
    Kelas: X IPS 3
    ABSEN : 18

    BalasHapus
  113. Nama : I Kadek Ferry Januarta
    No : 15
    Kelas : X IPS 3

    BalasHapus
  114. Nama: I Nyoman Dwitya Adhyatma Nugraha
    No: 42
    Kelas: X IPS 2

    BalasHapus
  115. Nama:I Gde Bayu Wiranatha
    No:14
    Kls:X IPS 2

    BalasHapus
  116. Nama : Made Rahayu Engelia Tara
    No : 31
    Kelas : X IPS 3

    BalasHapus
  117. Nama: Dinda Ayu Suastini
    No Absen:09
    Kelas: X IPS 3

    BalasHapus
  118. Nama:I Gusti Agung Ayu Dian Agustina
    No:16
    Kelas:X ips 2

    BalasHapus
  119. Nama : Kt Arya P
    No. : 21
    Kelas: X MIPA 6

    BalasHapus
  120. Nama: Dewa Ayu Made Praba Resta Kristania
    No Absen: 08
    Kelas: X IPS 3

    BalasHapus
  121. Nama : I Gede Arya Kresna Wijaya
    No : 13
    X ips 2

    BalasHapus
  122. nama : nyoman destri ajeng sari
    no: 38
    kls: x ips 4

    BalasHapus
  123. nama : Made ayu Sinta juniari
    no:25
    kls : X ips 2

    BalasHapus
  124. Nama : Cok Istri Agung Hindi Mahadewi
    No : 07
    Kelas : X IPS 2

    BalasHapus
  125. Nama : Putu Novi Calista Damayanti
    No. : 43
    Kelas : XIPS

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Putu Novi Calista Damayanti
      No : 43
      Kelas : XIPS 3

      Hapus
  126. Nama : Ni Kadek Chandra Dwi Cahyani
    No : 35
    Kelas : X IPS 3

    BalasHapus
  127. Nama: I KOMANG ADI SAPUTRA
    No: 17
    kelas: XIPS2

    BalasHapus
  128. Nama : MADE RADITA GUNA DHARMA
    KLS : X IPS 3
    NO : 30

    BalasHapus
  129. Nama : I Made Wijayananda
    kls : X IPS 3
    No : 19

    BalasHapus
  130. I MADE YOGI WIJAYA MAHENDRA
    20
    X IPS 3

    BalasHapus
  131. Nama: AA NGR ADI WAHYU ANGGA PUTRA
    NO: 5
    KLS: X IPS 3

    BalasHapus
  132. Nama:Nanda Mulya Putra
    No:29
    Kls:X IPS 2

    BalasHapus
  133. Nama : Made Devie Indrayani Kausalya
    No :28
    Kls : X IPS 3

    BalasHapus
  134. Nama:Made Wahyu Widya Nugraha
    Kelas: X IPS 3
    No: 32

    BalasHapus
  135. Nama: Ni Kadek Anggi Agustina Cahyani
    No: 30
    Kelas: X IPS 2

    BalasHapus
  136. Nama : I Made Mahesa Permana
    No : 14
    Kelas : X mipa 7

    BalasHapus
  137. Nama : I Putu Ryes Wira Kusuma
    No : 16
    Kelas: X MIPA 7

    BalasHapus
  138. Nama: Ni Putu Meisya Ratna Dewi
    No: 39
    Kelas: X Mipa 7

    BalasHapus
  139. Nama :I Nyoman Rico Dwi C.I
    Kelas : X IPS 4
    No :16

    BalasHapus
  140. Nama :I Nyoman Rico Dwi C.I
    Kelas : X IPS 4
    No :16

    BalasHapus
  141. Nama: Made Caya Maha Parama
    No : 27
    Kelas : X Mipa 7

    BalasHapus
  142. Nama : I Gusti Made Krishna Wulandari
    Kelas : X MIPA 7
    No : 10

    BalasHapus
  143. nama : ni made diana fridayanti
    kelas : x mipa 7
    no : 34

    BalasHapus
  144. Nama : kadek anggun yulia paramita
    No : 18
    Kls : X mipa 7

    BalasHapus
  145. Nama : Sagung Amadea Sinta
    No :40
    Kls: X mipa 7

    BalasHapus
  146. Nama : Sagung Amadea Sinta
    No :40
    Kls: X mipa 7

    BalasHapus
  147. Nama : Komang Merthi Utami
    No : 24
    Kelas : XMIPA 7

    BalasHapus
  148. Nama : Ni Putu Dinda Rahayuni
    No. : 37
    Kelas:X MIPA7

    BalasHapus
  149. NI KADEK AYUMI HANA PUTRI
    31
    X MIPA 7

    BalasHapus
  150. Gusti Ayu Maheswari Hita Apsari
    06
    X Mipa 7

    BalasHapus
  151. Anak Agung Gde Ardjun Surya Pramartha
    03
    X Mipa 7

    BalasHapus
  152. Nama: Ayu Sri Wulandari Utama
    Kelas: X MIPA 7
    No: 05

    BalasHapus
  153. Ni Putu Diva Mahasanthi
    38
    X Mipa 7

    BalasHapus
  154. Ni Made Rani Widya Sari
    35
    X MIPA 7

    BalasHapus
  155. Putu Sri Raditha Saraswati Okan Suparta
    40
    X IPS 4

    BalasHapus
  156. Nama : Bagus Kt Krisna Bhyomantara
    No :04
    Kelas : X MIPA 6

    BalasHapus
  157. I Kadek Agus Ari Saputra
    14
    X IPS 3

    BalasHapus
  158. Luh Putu Diah Apriliana
    26
    X MIPA 7

    BalasHapus
  159. Nama: I Made Yudiawan
    No: 21
    Kls: X IPS 3

    BalasHapus
  160. Nama : Putu Komala Ariatna
    No : 40
    Kelas : X IPS 2

    BalasHapus
  161. nama: ni made nova mahadewi
    no: 36
    kelas: x ips 3

    BalasHapus
  162. nama : i kadek aris mertayasa
    no. : 14
    kelas: x mipa 1

    BalasHapus
  163. Nama: A.A Bintang Cahya Maharani
    No: 45
    Kelas: X ips 2

    BalasHapus
  164. Nama : Ni Putu Dinda Rahayuni
    No. : 37
    Kelas: X MIPA7

    BalasHapus
  165. Nama: komang krisnanda iustitia p
    No: 23
    Kelas: x mipa 7

    BalasHapus
  166. Nama: Cahaya Sri Wulandari
    No: 09
    Kelas: X IPS 4

    BalasHapus
  167. Nama: Ida Ayu Laksmira Kenanga Divani Dodi
    No: 16
    Kelas: XMIPA6

    BalasHapus
  168. Nama:I Nyoman Agus Ari Wibawa K.
    No:14
    Kls:x MIPA 8

    BalasHapus
  169. Nama : I Putu Andika Wiguna
    No : 15
    Kls : XMIPA7

    BalasHapus
  170. Nama: Ni Kadek Anggi Agustina Cahyani
    No: 30
    Kelas: x ips 2

    BalasHapus
  171. Nama I Gde Surya Nanta Indra Yuda
    No 10
    Kelas X Mipa 8

    BalasHapus
  172. Nama I Gde Surya Nanta Indra Yuda
    No 10
    Kelas X Mipa 8

    BalasHapus
  173. Nama: IB Adi Wira Kusuma
    No:19
    Kelas: X IPS 4

    BalasHapus
  174. Nama : I Gusti Ngurah Agung Aria Andhika Semara
    No : 11/12
    Kelas : X IPS 3

    BalasHapus
  175. Nama :I Kadek Agus Ari Saputra
    No :14lama,13baru
    Kls : X IPS 3

    BalasHapus
  176. Nama:Anak Agung Ayu Dyah Putri Saraswati
    No : 03
    Kelas: X IPS 3

    BalasHapus
  177. Nama: putu tegar raditya sukmawana
    No. 41
    Kelas. X ips 4

    BalasHapus
  178. NAMA : Putu Nanda Mahayendra
    NO : 25
    KELAS : X IPS 4

    BalasHapus
  179. Nama. Putu tegar raditya sukmawana
    No. 41
    Kelas x ips 4

    BalasHapus
  180. nama : ni made nova mahadewi
    no : 36
    kelas : x ips 3

    BalasHapus
  181. Nama: Ranya mahaputri hartono
    No: 41(lama)/39(baru)
    Kelas:X ips3

    BalasHapus
  182. Nama:ikadek prayoga surya andhika
    No:12
    KLS: X MIPA 7

    BalasHapus
  183. Nama: I Komang hari Tri Cahyadi
    No. : 13
    Kls : X MIPA 7

    BalasHapus
  184. Nama:komang bajrang bali jaya negara
    No:24
    Kls:x IPS 2

    BalasHapus
  185. Nama : Nadya agestya
    No : 44
    Kelas : X IPS 2

    BalasHapus
  186. Nama:Ida Bagus Prema Taksu
    No:25
    Kelas: X IPS 3

    BalasHapus
  187. Nama : IGusti Ngurah Agung Dewangkara Putra
    No : 12
    Kelas:X IPS 3

    BalasHapus
  188. Nama : Ida Bagus putu Cahya Kusuma
    No:20
    Kls:xips4

    BalasHapus
  189. Nama:A.A.ERIK DHARMA PUTRA.S
    NO1
    KELAS:X IPS3

    BalasHapus
  190. Nama : Made Pranajapa K
    Absen: 28
    Kelas: X Mipa 7

    BalasHapus
  191. Nama : Ade Agus Angga Prastiya
    No : 2
    Kelas: X MIPA 7

    BalasHapus
  192. Nama: I Putu Yudha Pratama Putra
    No: 19
    Kelas: X IPS 2

    BalasHapus
  193. NAMA : Anak Agung Gde Ardjun Surya Pramartha
    No: 3
    Kelas : X Mipa 7

    BalasHapus

BAB II YAJÑA DALAM MAHABHARATA

                                 YAJÑA DALAM MAHABHARATA I.             Pengertian dan Hakikat Yajña Menurut etimologi kata Yajña berasa...